Rabu, 11 Agustus 2021

Dear myself, thankyou...

 

untuk kerja kerasmu dari dulu hingga sekarang

saat kamu diremehkan di tempat les karena bajumu itu-itu saja karena hidup kekurangan...

untuk kamu yg di ditampar saat kelas 6 sd oleh rekan sebaya yg tidak kamu kenal saat les dan saat kamu bertanya alasannya dia menjawab karena kamu jelek...

untuk tetap bertahan walau semua orang membullymu saat SMP

untuk bisa membuktikan kamu mampu masuk ke sekolah-sekolah favorit

untuk jatuh bangun dalam mencari tambahan uang jajan

untuk hari-hari membawa tentengan jualan ke sekolah dan kampus

untuk menembus panas terik kotamu untuk menemui costumer

untuk melewati depresimu

untuk berusaha menyembuhkan luka hatimu yg sangat dalam

untuk melewati rasa trauma karena berbagai macam pelecehan

untuk terus berusaha ketika kehilangan seluruh uangmu di pasar modal

untuk terus mencari pekerjaan yang terbaik

untuk membuka hati untuk lembaran yang baru

untuk berusaha agar penikahanmu tetap terlaksana 

untuk berusaha bertahan saat kematian terasa di depan mata

untuk tetap bertahan saat hamil anakmu hingga kamu merasa seperti sudah tidak bernyawa karena sakitmu

untuk melewati persalinan yang menyakitkan

untuk menjadi seorang ibu bagi anakmu Allena

untuk terus menjalani hidup


Terimakasih Ayu,

berat ya? tidak apa-apa semua pasti satu persatu terlalui seperti fase hidupmu yang penuh ppembelajaran, I love you, Anggita Ayu, myself.

Kamis, 09 Januari 2020

09.01.2020 23.44

Izinkan aku merangkum sedikit apa yang aku rasakan saat ini. Dua belas bulan aku merasa ada yang salah. Tiga bulan terakhir aku mulai menyadarinya. Malam-malamku kebanyakan terasa panjang. Aku terjaga. Aku kebingungan. Aku mencari diriku. Tak kutemukan dengan cepat.

Pun banyak aku hilang alasan. Mengapa menangis? Kamu tidak apa-apa. Ada yang belum selesai. Ada rasa tidak nyaman. Jika sebuah buku adalah analogi pemikiranku, ia berjilid tak kunjung berakhir. Kalaupun ia adalah sebuah lagu, ia berhenti ditengah. Tanggung, tapi sulit hanya untuk mendengarkan hingga usai. Rasa takutku setiap malam memeluk dengan erat, aku meronta untuk dilepaskan. Aku lelah berusaha hingga akhirnya aku biarkan. Memakaiannya sebuah baju bernama "kamu adalah sahabat". Tapi, aku tau itu sebuah kesalahan.

Tiga hari yang lalu aku mengajakmu seperti biasa, tapi kamu berkhianat. Kamu bilang kamu akan jadi anak baik, kamu membuat kepalaku sakit sekali, tanganku menjadi dingin dan bergetar. Aku salah apa padamu? Kamu lampiaskan rasa marahmu terhadapku, membuatku merasa aku tidak berguna. Ah, kamu kembali. Setelah 3 tahun berlalu, kenapa kamu tidak terbiasa saja dengan kehidupan "baik-baik saja" yg aku berikan? Kenapa kamu selalu menuntutku, kenapa kamu membuatku seperti orang jahat yg membenci hal-hal disekitarku?

I just want to be happy, living my life peacefully. Im tired pretend to be "she is okay with her life". But, kalau menunjukkan aku tidak okay, rasa takut untuk menyakiti orang lain itu muncul kembali. Menjadi diri yang tidak bisa berdiri.
Kamis, 14 November 2019

Jeda

Sering di malam-malam
Tidak diketahui selain mata Tuhan dan semesta
Ada jiwa penuh ragu
Ada jiwa menyimpan pilu
Ada jiwa yang belajar keikhlasan
Ia lupa ia bukan perpanjangan tangan Nabi
Ia lupa ia bukan sesempurnanya makhluk
Dia sakit
Dia abai
Dia mencoba
Urusannya belum selesai
Dia memaafkan
Tak pernah berhenti mencari kedamaian
Tersisa ia dan sunyi bercakap
Merindukan sejuknya perhentian
Minggu, 18 Juni 2017

Tujuh

Can I have a love that I never owned?
Can I deserve to be and wannabe somebody's ?
Can I remove all of the past memories?
Can I throw you away from my life and change ur place with somebody else?


It's really hard to make everything, my heart you torn into pieces on the right places
You broke every single of this thing and left behind without even come back to make it better
You just... unresponsible. And now I know I deserve someone better , deserve someone's love. This hatred deeply inside of me, you are unforgiven, never. Even I try to. You never care about the pain you left so why I should care about you again? Goodbye.
Jumat, 07 April 2017

Enam

I know that she's waiting
For me to say forever
I know that I sometimes
Just don't know how to tell her
I want to hold and kiss her
Give her my love
Make her believe
'Cause she doesn't know
She doesn't know
You're all I need beside me girl
You're all I need to turn my world
You're all I want inside my heart
You're all I need when we're apart
I know that she's always
There when I need her loving
I know that I've never
Told her how much I love her
I see her face before me
I look in her eyes
Wondering why
She doesn't know
She doesn't know
You're all I need beside me girl
You're all I need to turn my world
You're all I want inside my heart
You're all I need when we're apart
Say, say that you'll be there
Whenever I reach out
To feel your hand in mine
Stay, stay within my heart
Whenever I'm alone
I'll know that you are there
You're all I need beside me girl
You're all I need to turn my world
You're all I want inside my heart
You're all I need when we're apart
You're all I need, etc.
All that I need
Is for you to believe
All that I need
Is you

White Lion- You're All I need
Kamis, 16 Maret 2017

Lima

Di dalam dunia engineering, terdapat istilah threshold yang berarti ambang batas. Pada setiap pengukuran dari sesuatu, komponen dan piranti terkait memiliki ambang batasnya masing-masing. Batas minimal dari memulai sesuatu dan batas maksimal dalam mencapai sesuatu. Sebelum mencapai batas maksimal terdapat toleransi yang diperbolehkan.
Di dalam dunia orang normal mungkin threshold ini nampak jelas. Namun, dia menyadari dia bukanlah orang normal. Seseorang yang memiliki mental yang sehat tak mungkin saat ini menghadapi ibu paruh baya yang menatapnya dengan perasaan iba walaupun seperlima dari kisahnya saja belum dia selesaikan.
Dua tahun yang lalu, ia berdiri berdesakan di antara ibu-ibu di pasar terbesar di kotanya. Dengan perasaan campur aduk dia mengkalkulasi jumlah uang di dompetnya, untuk hidup satu bulan ke depan dan sebagian besar isinya yang akan dia pertaruhkan di sini. Sepatu, pikirannya saat itu. Tiga ratus ribu rupiah dia habiskan sebagai modal usaha saat itu. Dua kresek besar dia bawa dengan susah payah keluar dari desakan puluhan orang disana. Waktu menunjukkan pukul satu siang dan tidak memberikan keuntungan sama sekali karena peluh setiap orang menetes dan bercampur jadi satu di ruangan tersebut. Ia berusaha keluar melewati lorong dan setitik cahaya pintu berlabelkan “keluar” menjadi udara segar baginya.
Haus. Ia pun duduk di salah satu “kedai” dawet di depan pasar. Ibunya pernah berkata bahwa dawet disini biasa saja, banyak yang lebih enak. Namun, ia merasa itu adalah minuman terenak yang pernah ia rasakan. Ia memandang dua buah kantong plastik yang ada di hadapannya saat ini dan optimisme-lah yang menjadi pegangannya saat itu.
“Namanya bagusnya apa ya Sri?”
“RhoIndonesia aja, Yu”
....

Yogyakarta sepertinya sedang akrab dengan matahari. Bodohnya. Ia saat itu menggunakan pakaian warna gelap. Sepuluh menit yang lalu, ia memacu motor maticnya dengan kecepatan tinggi setelah kuliah belum benar-benar ditutup karena dosen masih berada di dalam ruangan. Tujuannya hanya satu yaitu datang tepat waktu agar bisa mengantarkan barang pada pelanggan pertamanya. Ia menunggu lima belas menit di tempat itu yang sialnya tidak ada tempat untuk berteduh. Senyum merekah di wajahnya ketika menerima beberapa lembar uang dari pelanggannya. Alhamdulillah, semangat Ayu demi sepatu buat Manda.

empat

Dunia ini tersusun dari rangkaian bersinergi membentuk suatu kesatuan yang bermakna. Sebuah titik yang berjajar akan menghasilkan suatu garis, garis tersebut akan berkumpul dengan sekawannya membentuk sebuah bangun. Semuanya akan memberi makna bila semuaya tersusun dengan baik dan dapat diterima oleh pihak yang berkenaan dengan hal tersebut. Beberapa garis yang ada tentunya akan membentuk sebuah kubus dengan jumlah 12 rusuk. Tentunya akan bermakna lain jika jumlahnya berkurang ataupun susunannya berubah. Konsep 'susunan' tersebut pun dimaknakan berbeda bagi setiap orang.

Kehidupan dari seorang anak telah digariskan semenjak ditiupkannya ruh dalam kandungan sang ibu. Masa depan telah membuat susunan yang sesuai dengan porsi anak-anak tersebut. Akan menjadi apa, akan bernasib seperti apa dan akan jatuh cinta kepada siapa. Anak-anak tersebut telah lahir dengan label kehidupannya masing-masing. 


Dua puluh dua tahun yang lalu, aku lahir. Aku tidak ingat kehidupanku pada masa balita, mungkin aku terlalu sibuk memandang takjub pada dunia. Di usia tujuh belas tahun, aku mengenal dia. Aku ini masih anak baru, masih cupu.