Selasa, 10 Mei 2011

dear you

Semoga kamu baca ini ya, ini suratku buat kamu yang nggak bisa aku sampein
dan semoga ketika kamu baca ini saat kamu nggak banyak masalah

Kita ketemu dalam start yang sama, aku orang lain kamu pun juga. Kita ketemu juga di tempat yang sangat biasa, tempat les. Tapi siapa tau, Tuhan memang selalu punya rencana , Dia yang menciptakan perasaan itu, perasaan kita, perasaan saling menyayangi. Aku nggak nyalahin kamu, aku juga nggak nyalahin Tuhan, karena Dialah yang Maha Mengetahui apa yang akan terjadi pada kita. Aku bersyukur kok bisa ketemu sama kamu. Tuhan Maha Baik.
15 September 2010, akhirnya kita membentuk suatu komitmen. Tuhan tahu. Kita bahagia. Bukankah kebahagiaan itu dari-Nya? Ya, kita patut bersyukur lagi. Aku  senang akan proses yang kita jalani. Aku bahagia karena ada kamu. Aku berharap kamu pun begitu. Indah sekali saat membayangkan masa depan. 

Rasanya semua benar, kamu orang yang bareng aku, kamu yang nemeni aku, kamu semuanya.
Rasanya semua nyaman, ketika kamu orang yang memelukku, kamu yang mengaitkan tanganmu, kamu semuanya.
Tuhan Maha Mengatur. Aku nggak nyalahin kamu jika pada akhirnya perasaan itu mulai menurun atau bahkan menghilang, aku juga nggak nyalahin Tuhan, Dia Maha Tahu. Karena perasaan adalah takdir Tuhan dan Ia-lah yang menciptakan.
Aku nggak nuntut kamu merasakan hal yang sama kayak aku, aku nggak nuntut kamu untuk menjadikanku prioritas. Aku hanya satu bab dalam hidupmu. Aku mencoba membangun suatu perasaan yang ikhlas. Karena begitulah cinta. Tuhan yang menciptakannya dan aku patut bersyukur. 

Jika kamu membaca suratku ini, boleh nggak aku menawarkan sesuatu? Ayo kita berproses lagi, ayo kita membangun perasaan yang menurun itu, ayo kita inget lagi 8bulan yang udah kita lewati, karena itu bagian dari proses. Aku nggak akan nyalahin kamu juga kalau kamu ngga nerima tawaranku. Karena aku tahu ini adalah bagian dari rencana Tuhan. Karena aku bersyukur, pernah bersama kamu, dan ini sangatlah membuat aku bahagia.

Kalau kamu mau berjalan beriringan lagi sama aku, terima kasih. Aku nggak akan ngumbar janji. Tapi hal yang selalu sama sampe aku nulis surat ini dan semoga seterusnya, semoga kamu tau.

 Aku cinta kamu.