Minggu, 23 Desember 2012

I

yah sebenernya gamau curhat disini sih tapi ya udah jam setengah 1 pagi nih mau ngomong sama siapa haha
I really miss them . yap, my high school friends. they are REALLY a friend.

gimana ya ini lagi sakit hati banget sama seseorang. muka dua banget ini orang.
yah awalnya sih biasa aja yah , we are just a friend sampe someday he showup his careness. yah akhirnya ngerasa punya temen disini.

well and he is kind alot, cuma di depan haha taunya...
udah ah lagi bete, biar betenya disini aja , tar di realitas bisa lebih LEBIH kuat haha

and this is from my bestfriend, thanks beb
"Beb walaupun kita jauh2an sejauh apapun tuh tetep aku baliknya ke kamu, ke sahabat2ku. dan aku percaya begitu juga sebaliknya"

yah semoga ini jadi pendewasaan aja sih .
Selasa, 09 Oktober 2012

kalau kamu baca

hai,
apa kabar?
apa kabar ? aku tanya sama kamu yang sebenarnya.
ketika aku akan nulis tentang ada yang dipikiranku, semua unek-unekku dan simsalabim semua ilang kayak dihapus gitu aja.nggak tahu setiap ada suatu masalah aku ga bisa marah sama kamu. aku jengkel dan kecewa tapi gak bisa, selalu nggak bisa kalau uda di depanmu atau bahkan memikirkan untuk marah sama kamu aku nggak bisa.

apakah feromon darimu sudah memasuki celah dalam sendi-sendi hidupku sehingga sebuah hal yang sulit untuk tidak memaafkanmu? kamu beda, nggak tahu.
maaf kalau aku mengutarakan lewat blog ini. aku nggak tau , kalau aku nggak ngeluarin ini , aku tersiksa beneran. mungkin kamu berpikir aku terlalu berlebihan dalam menghadapi masalah kalau sudah menyangkut kamu. maaf

aku marah sama kamu. sering, tapi selalu aja hilang tiap kita ketemu. aku kecewa sama kamu, tapi selalu musnah setiap tahu kamu bisa tersenyum padaku. aku menikmati setiap momen yang kita miliki.
dulu, tak ada kata absen bagimu untuk menyapaku setiap pagi terlebih dahulu dan mengantarku untuk tidur dalam kenyamanan ucapan selamat malammu. aku tau problemmu banyak, semua tersirat dalam setiap ceritamu dan cukuplah bagiku untuk mendengarkan dan menemanimu untuk meringankan semua bebanmu. kadang aku simpan kesahku agar kamu tak bertambah berat.

namun, aku lebih sedih ketika cerita itu sudah tidak ada. kamu mulai malas tanpa kamu sadari hanya untuk sekedar menceritakan harimu. aku tidak pernah komplain jika kamu bercerita. aku suka mendengar ceritamu. aku suka menjadi salah satu bagian dari momen hidupmu walaupun hanya sekedar mendengarkan.
apa ada yang salah dari tindakanku ? apakah kamu sudah mulai bosan?

kamu tahu, aku juga pernah bosan. bosan dengan rutinitas kita yang flat, tapi semua itu luntur ketika aku mengingat kembali hal-hal esensial yang pernah kita lakukan. kamu tahu, menurutku dalam sebuah hubungan , poin yang paling penting adalah kita bersama dalam kondisi apa pun. disini kita saling menguatkan.

kamu tahu, ketika kamu tidak mengucapkan selamat pagi sebelum aku, rasanya aneh. aku tetap berpikir positif , lalu aku yang mengawali hari itu, lama-lama berkelanjutan. kamu tahu, ucapan selamat pagimu sangat memberi semangat untukku.

kamu tahu, ketika tidak ada ucapan selamat malam sebelum aku tidur, rasanya janggal. mengingat kamu adalah penutup hariku yang sempurna.walaupun hariku buruk, mengingatmu ada disana menemani, hariku jadi baik.

hal-hal sepele dan setiap detail tindakanmu sangat aku hargai.
aku salah apa? ketika ada masalah sering kali aku mengalahkan semua egoku dan akulah yang minta maaf, sering ketika kamu mood-moodan dan aku yang terkena imbasnya aku hanya diam dan gapengen kamu tambah gak mood dengan menyimpan rasa yang agak menusuk ketika kata-kata dan tindakanmu datang menyambutku.

aku tahu kamu sibuk. kamu sekarang memiliki lingkungan baru, aku juga. aku hanya ingin tahu, kamu baik-baik saja, kamu sudah makan apa belum, ga melewatkan solat. apakah pertanyaanku mengganggumu?
kenapa kamu diam? apakah hanya menjawab smsku adalah sebuah beban yang membuatmu malas?

kalau ada tindakanku yang salah tolong bilang, kalau kamu ingin menjauh sementara tolong bilang, jangan siksa aku dengan hari diammu ini. aku cuma ingin tau kabarmu sungguh. kalau ada masalah tolong cerita, apa selama ini aku menolak untuk mendengarkanmu? apakah selama ini aku menolak untuk menemanimu dalam kondisi apa pun?

aku kangen kamu, kamu yang peduli, kamu yang benar-benar ikhlas tersenyum.
apa aku ini menjadi bebanmu?


maaf jika aku terlalu berlebihan, aku tidak tahan bila tidak mendengar kabarmu. aku tidak tahan kalau kamu malas padaku, jelaskan saja, aku gabakal marah. tepatnya aku nggak bisa marah sama kamu.

aku pernah berpikir jika aku hilang bagaimana? apa kamu masih mencariku?
Sabtu, 11 Agustus 2012

curhat libur #1

kayaknya aku udah lama ya ga ngupdate nih blog, terakhir2 posting isinya galau terus yah cinta sama akademis hmm
nek tak pikir aku ki pancen drama queen yo (lagi sadar)

yeay its been a long long time sejak waktu itu diumumin sekolahku lulus semua, liat hasil NEM , alhamdulillah rata2 9 lebih. aku gak munafik, waktu itu aku sombong dengan nilai 9 berjejer dan ada 1 nilai 8. hah gajadi perfect 9 semua , yeah emang gak bersyukur banget waktu itu.
tapi lalu aku mikir, emang UAN-mu ki apik tapi kuwi mung ujian nggo kwe tetep usaha opo leno (wah ga biasa banget nih pake bahasa jawa , grammarnya rada berantakan haha).

liat kanan-kiri, mereka nilainya banyak yang dibawah kamu, tapi mungkin usaha mereka lebih besar dari kamu, mereka lebih kenceng doanya dari kamu tapi ini bukan momen mereka. mungkinm besok mereka lebih sukses daripada kamu. astagfirullah, apa yang menjadikanku sebegitu merasa lebih cuma gara-gara nilai UAN. yap, diatas langit masih ada langit.

2 bulan jaraknya dari ujian yang sebenernya, ujian buat jadi mahasiswa beneran, bukan cuma lulusan SMA. aku waktu itu ikut bimbel bareng temen-temen undangan. dari dulu aku sudah menduga emang aku gabakal masuk jadi anak undangan, nyesel sih nilaiku jatuh di kelas 2 semester 2 padahal waktu itu aku udah gak ngevent, tapi itu emang pilihanku sendiri kan? gak bisa nyalahin tuh pemerintah sama sistemnya ato sekolah-sekolah yang kngemark-up nilai, whatev ndak jadi fitnah entar. yeah aku emang gak belajar saat itu, penuh kelabilan.

jadi di kelas 3 itu aku jatuh. jatuh secara mental sejak awal, melihat mereka yang udah siap, aku , masih ketawa-tawa aja-bukan secara harfiah- celelekan. dan aku liat temen-temen lagi, udah daftar privat ini itu, lha aku? bosen sama guru ini ganti, bosen sama guru itu ganti jadi ilmu yang gado-gado pun yang masuk. terus sadar kan, bikin kata-kata motivasi yang gede di kamar  cuma tahan berapa hari terus males, bikin lagi terus nyuekin.

nah baru mulai sadar tuh pas liat nilai tryout, what the... wah kalo caranya gini terus gimana bisa ugm. yeah pada punya strategi masing-masing yah. jujur aku kalo belajar itu moody banget, kalo mood bisa sampe pagi, kalo gak mood ya ga belajar seharian. hmm terus jadilah habis uan sehari lesnya ada 3-5. emang ya mending dikit-dikit tapi jadi bukit gitu belajarnya daripada gitu tapi ya mau gimana lagi, itu pilihan saya -__-

aku ini anak yang males, beneran. ga ada skill khusus gitu, yah yg bisa diandelin ya cuma otakku yang pas-pasan diantara orang-orang hebat disekolahku. aku pengen masuk ugm titik. so tiap hari schedulenya ya cuma bimbel-les-maem kalo sempet-les-ngulang pelajaran-tidur.
aku inget dulu sepupuku yang anak ugm bilang gini "aku ki cm 1 persen usaha 99 persenne tuh doa yu, di rumah kerjaanku ya tidur" "1 bulan sebelum snmptn aku solat dhuha 12 rakaat , tahajud gitu"
mbak, aku belum sanggup jika harus kayak gitu. aku gak bisa kayak kamu mbak, aku tidak begitu amat alim. aku berdoa semampuku sebisaku, doaku cuma satu, aku ingin membahagiakan orangtuaku dengan masuk ugm. setiap orang pny caranya masing-masing untuk lebih dekat bicara dengan Allah.

dan alhamdulillah sekarang Allah sudah memberi lampu super cerah yang menerangi jalanku untuk membahagiakan orangtuaku. teknik elektro ugm 2012 :)
Kamis, 15 Maret 2012
ayolah yu, belajarlah profe, you have your own duty..

23.40 march, 15th


Aku menulis ini bukan karena aku merasa bahwa akulah yang benar karena tidak ada yang patut dipersalahkan disini.

Ketidaktahuan dan egoku begitu tinggi sehingga terkadang membuat atmosfer menjadi mencekik. Pikiran kekanakanku selalu dominan dalam menghadapi masalah dan aku ingin berubah, sungguh. Aku sadar aku selalu berharap terlalu berlebihan tanpa peka pada keadaan di sekitarku. Perilaku yang defensif irasional nampak selalu menang.

Jika aku sangat menyayangi seseorang, maka seluruh perhatianku akan kucurahkan buat dia. Terkadang hal ini sungguh berlebihan sehingga menimbulkan dampak negatif bagiku maupun orang lain. Aku ingin selalu berbagi dengan dia, melihat senyumnya saat menerima hadiah dariku sudah menjadi balasan yang cukup. Waktuku ,semuanya, kucurahkan untuk dia yang saat itu sedang menghadapi masa-masa sulit. Namun, setelah semuanya sudah kucurahkan tidak membuatku sedemikian paham.

Aku orang yang picik, yah memang. Aku selalu menuntut hanya untukku sendiri. Aku ingin dia memperhatikanku. Jarak sungguh sangat merepotkan. Aku ingin selalu ada di dekatnya. Hanya melihatnya saja, aku merasa sangat tenang. Rasanya semua masalah bisa teratasi dengan mudah. Tapi aku harus sadar akan realitas. Ini bukan hanya tentang hidupku tapi juga tentang hidup-nya. Walaupun tidak bisa bertemu, aku ingin merasakan kehadirannya, merasa kalau dia ada, keberadaannya yang membuatku tersenyum dan merasa mudah. Aku mulai merasakan masa yang sama dengan dia dulu. Namun, keadaannya berbeda. Dia tidak ada disampingku seperti aku disampingnya dulu. Aku tidak ingin egoisme selalu mengendalikanku.

Aku cukup bodoh memang, selalu menuntutnya. Aku hanya ingin merasakan keberadaannya walaupun dia tidak ada disampingku. Aku tersadar sekarang, ini selalu tentang aku , bukan dia. Aku tidak pernah melihat dari sudut pandangnya. Bagaimana bisa aku sedemikan bodoh? Aku begitu menyayanginya tapi mengapa aku selalu mementingkan diriku sendiri?

Aku menyesal, sangat. Aku tidak ingat bagaimana hal-hal yang dia lakukan untukku. Kalau saja aku bisa menemuinya detik ini, aku ingin memeluknya, lelaki yang aku sayangi itu. Aku minta maaf. Caraku untuk membuatku merasakan keberadaanmu sungguh salah.

Tepat satu setengah tahun yang lalu, aku melihatnya tersenyum. Nampak ia begitu bahagia. Aku ingin melihatnya seperti itu lagi. Aku tidak mau membebaninya lagi dengan masalahku yang remeh, hanya menginginkan keberadaannya. Kamu memiliki hal lain yang lebih penting dibandingkan aku. Aku ingin menjadi orang yang membuatmu semangat, seperti kamu yang menjadi semangatku.

Aku ingin melihatmu tersenyum bahagia seperti waktu itu. Aku gak akan membebanimu lagi.