Kamis, 10 Januari 2013

sebuah percakapan


Me : 2.5 tahun itu gak sebentar

Her : sebuah hubungan ga akan jalan kalo salah satunya ga berjuang mempertahankan.

Me : aku berjuang terus

Her : seenggaknya kamu punya pikiran buat melepaskan karena cara terbaik buat merasa memiliki adalah memiliki rasa melepaskan. Ikhlas. Kamu pernah mikir nggak, kadang pasangan kita bisa lebih bahagia sama orang lain. Kamu nggak capek po? 

Me : Ga pernah capek buat manda. Gak pernah capek sayang sama manda.

Her : kamu udah berjuang banyak yuk, aku tau aku bisa ngerasain perjuanganmu selama ini. Kalo kamu lagi emosi gini kamu Cuma bisa mikir dari sudut pandangmu aja.
.....

Her : Yuk. Jangan pernah nunjukin ke dia kalo kamu itu lemah. Kamu dulu yang bilang ke aku lho. Buat apa nangisin orang yang jahat sama kamu.

Me : Dia gak jahat kok, perasaan orang kan bukan orang itu yang ngatur

Selasa, 08 Januari 2013

Q.S Ar-Rum 30:54

"Allah is the one who created you from weakness, then made after weakness strength, then made after strength weakness and white hair. He creates what He wills, and He is the Knowing, the Competent."


Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Maha Kuasa.

momen

halo sudah lama ga ketemu,
iya aku bermasalah lagi blog.
iya, tentang dia.

dia ragu, setelah dua tahun kami saling melengkapi. semuanya dimulai atas ketidakpedulianku. iya memang salahku ini, konsekuensinya aku tanggung sekarang. memang dia banyak kekurangan di mataku, yang seharusnya aku dapat menerimanya, seharusnya aku melihat kelebihannya yang lebih dari kekurangannya. Loving a person not only the kindness but also the weakness kan?
Di suatu kesempatan aku pernah melihat suatu kalimat,

"kita harus merasakan dinginnya hujan dan panasnya matahari , baru kita akan melihat pelangi"

aku percaya itu. menurut pemahamanku, kita harus melewati rintangan dulu baru bisa menikmati keindahan.
lalu semalam muncul pertanyaan dalam pikiranku, apakah aku tidak bisa seperti perempuan di masa lalunya , yang bisa membuatnya yakin dan seutuhnya menyayangiku tanpa keraguan? apakah aku sebegitu tinggi sehingga kami tidak bisa sejajar dalam menapak ? ataukah aku terlalu rendah untuk meraih pandangan matanya yang penuh kasih?

menurutku, waktu kami untuk saling mencocokkan diri tidaklah sebentar. banyak kesulitan, namun juga banyak yang manis. toh kami bisa melewati semuanya kan?
Aku tidak pernah menyesal menjadi salah satu setapak dalam jalannya. Aku bersyukur telah menjadi orang yang menemaninya saat dia tenggelam dalam duka atauput terhanyut dalam kebahagiaan. Ada aku.

kalau dirinya merasa tidak pantas buatku, aku lebih tidak pantas. aku hanya seseorang yang menyayanginya dengan sangat, menghiburnya di kala sedih, aku tak lebih dari itu. aku ingin bersamanya terus. namun dia adalah pionir, seseorang yang memulai, dan dia juga yang berhak mengakhiri.
aku sudah menyayanginya, bahkan mencintainya sejauh ini. apakah dia masih merasa tidak pantas? apakah aku mencintai seseorang bila tidak pantas? aku menyayanginya karena sebuah kepantasan, pantas menjadi partner hidupku ini, ada disaat-saat kritis dalam situasi hidupku.

kamu, jika kamu baca ini, renungkanlah, aku tidak menyayangi orang yang tidak pantas dan aku menyayangimu. apakah itu bukan suatu jawaban?
semua keputusan ada di tanganmu. aku ingin melanjutkan, tapi kalau kamu ingin berhenti aku tidak bisa memaksamu. cukuplah kamu tau, aku menyayangimu. sebelumnya tidak pernah lebih dari detik ini.