Dear ayu,
Aku sayang kamu. Mngkin kata2 tsb tiada arti tanpa bukti. Tapi toh biarlah, mngkin jg kamu ingin skali diperhatikan. Meski terkadang usaha ada, tapi terkadang apalah arti yg sepele bagi yg tak menghargai. Ego menjadi jln bagiku ataupun kamu. Tapi, tak apalah. Aku hnya sdg ingin belajar, belajar sbyak2nya. Berkelana mngkin slh satu jalan. Aku jg memahami kamu yg ingin sperti kata kbayakan orang. Mngkin egoku terlalu tinggi. Meski rasa spertinya sdh semua. Tapi toh apalah pentingnya. Pada hakikatnya manusia akan kmbali pd ego sndiri dhulu. Begitu pula aku yg aku sndiri merasa tak berego. Aku sgat bisa mengecewakan. Begitu pula kamu bagiku. Cukup Tuhan yg tdak akan pernah mengecewakan, krn ia tau Jalan kita. Sekali lagi aku sayang kamu, tapi otakku saat ini sdg tdak ingin memikirkan hal itu. Ini saat saat kita bisa lihat dunia. Jika memang aku dan kamu adlh jalan, tak usah terlalu dirisau yg hanya akan bikin pusing saja, krn pasti di ujung sana akan ada pertemuan yg diharap dan mngkin malah tak disangka. Siapa tau masa depan, kita hnya bisa berjuang dan bernafas bagaimana hidup kita memandang atau kita yg berpandang. Aku kangen kamu, ah tapi biarlah ttap tersimpan sperti harta yg bersmbunyi dibalik persembunyiannya. Jika memang sudah waktu dan ruang sesuai, maka biarlah jadi. Semangat ayu yg sedang sakit, coba sdikit geser kacamatamu bahwa kamu gasakit, kamu sehat, dan tambahkan sedikit usaha menuju yg diharap tentu dibantu doa. Semangat sayang.
Dari manda yg bahasa nya gak karuan.
