Kamis, 09 Januari 2020

09.01.2020 23.44

Izinkan aku merangkum sedikit apa yang aku rasakan saat ini. Dua belas bulan aku merasa ada yang salah. Tiga bulan terakhir aku mulai menyadarinya. Malam-malamku kebanyakan terasa panjang. Aku terjaga. Aku kebingungan. Aku mencari diriku. Tak kutemukan dengan cepat.

Pun banyak aku hilang alasan. Mengapa menangis? Kamu tidak apa-apa. Ada yang belum selesai. Ada rasa tidak nyaman. Jika sebuah buku adalah analogi pemikiranku, ia berjilid tak kunjung berakhir. Kalaupun ia adalah sebuah lagu, ia berhenti ditengah. Tanggung, tapi sulit hanya untuk mendengarkan hingga usai. Rasa takutku setiap malam memeluk dengan erat, aku meronta untuk dilepaskan. Aku lelah berusaha hingga akhirnya aku biarkan. Memakaiannya sebuah baju bernama "kamu adalah sahabat". Tapi, aku tau itu sebuah kesalahan.

Tiga hari yang lalu aku mengajakmu seperti biasa, tapi kamu berkhianat. Kamu bilang kamu akan jadi anak baik, kamu membuat kepalaku sakit sekali, tanganku menjadi dingin dan bergetar. Aku salah apa padamu? Kamu lampiaskan rasa marahmu terhadapku, membuatku merasa aku tidak berguna. Ah, kamu kembali. Setelah 3 tahun berlalu, kenapa kamu tidak terbiasa saja dengan kehidupan "baik-baik saja" yg aku berikan? Kenapa kamu selalu menuntutku, kenapa kamu membuatku seperti orang jahat yg membenci hal-hal disekitarku?

I just want to be happy, living my life peacefully. Im tired pretend to be "she is okay with her life". But, kalau menunjukkan aku tidak okay, rasa takut untuk menyakiti orang lain itu muncul kembali. Menjadi diri yang tidak bisa berdiri.