ulat dan kupu-kupu

aku ini ulat. hidupku di sebuah pohon di tengah taman. begitu banyak serangga disini. 

setiap hari aku menuju ranting-ranting di sekitar pohon ini. setiap pagi, siang dan malam. disana aku pun menjumpai ulat-ulat lain sepertiku. bagian favoritku untuk mencari makan adalah bagian dahan yang menjorok ke arah selatan, karena disanalah aku bertemu temen-temanku. kami selalu memakan daun dari dahan yang sama, tak jarang kami berbagi helai daun itu bersamaan. 

aku melihat ke arah bunga-bunga yang tumbuh sangat cantik di sekeliling pohon ini. aku pun melihat banyak kupu-kupu yang menghisap sari bunga itu. kebanyakan dari mereka terbang sendirian. aku lalu berpikir, bunga itu memang cantik, tapi tak untuk dimakan, dan belum tentu rasa bunga itu secantik rupanya. dan mengapa harus terbang sendirian padahal banyak kawan sejenismu disana, kenapa tak berbagi bunga saja bukankah itu lebih menyenangkan?

seiring berjalannya waktu aku sering memakan daun yang sama dengan teman-temanku. aku merasa aku berasal dari telur yang sama dengan mereka. tapi beberapa minggu belakangan aku merasa ada yang aneh dalam tubuhku. mereka bilang sebentar lagi aku akan bermetamorfosis begitu pula mereka. kami akan menjadi seperti mereka, kupu-kupu nan cantik itu. aku takut. aku membayangkan masa depanku tak akan sama seperti sekarang. tak lagi berbagi helai daun yang sama dengan mereka.

lalu kami pun berjanji tak akan berubah. meskipun kami akan menjadi kupu-kupu. kami akan berbagi bunga yang sama terbang bersama pula. 

lalu masa itu pun tiba, dan kami menjadi kupu-kupu. untuk beberapa hari kami masih berbagi bunga yang sama, lalu satu persatu dari mereka mencoba bunga yang berbeda. ada pula yang bertemu kupu-kupu yang lain. dan hal yang aku takutkan pun terjadi. aku kini terbang sendirian.

 

lalu kupu-kupu jantan mendekatiku, kami pun akhirnya terbang beriringan, dan pada suatu saat dia harus kembali ke koloninya. ia berjanji akan menemui aku setelah ia kembali dari sana sehingga kami bisa terbang bersama lagi.

dan inilah kenyataan.

aku kembali mencari bungaku sendiri.

dan aku terbang sendirian.