Minggu, 12 Desember 2010

nasehat bapak

pada suatu siang yang biasa saja , momen yang amat jarang ini terjadi, saya dan babe saya duduk di ruang tamu dan mengobrol secara baik baik.
si babe yang biasanya ngomong bentak-bentak bisa ngomong halus juga.
dan pembicaraan kami pun berlanjut.

"Be kalo misalnya aku pergi malem minggu gitu boleh ngga?"
si babe mule ngeh dengan pertanyaan saya.

"Nggak, kamu anak perempuannya bapak."
jawaban yang singkat.

dan pembicaraan kami berlanjut ke masa depan saya. bagaimana planning saya ke depannya.
lalu babe saya berkata sesuatu yang membuat saya terharu dan bersemangat.

"rumah sana mau di tingkat be?"
"enggak, mending bikin rumah satu lagi."
"lho kok?"
"kan anaknya dua, jadi rumahnya satu satu, kamu satu uul satu."
"lha babe?"

"besok kalo kamu udah sukses kan bapak cuma mau pulang ke sulawesi ngabisin hari tua, mancing dll, bolehlah besok kamu sekali-kali nengok bapak kesana, bapak sudah senang."

dan ketika saya memposting ini pun saya ingin nangis rasanya.
dibalik sikap bapak saya yang temperamental pun saya merasa sbagai anak yang belum mampu bersyukur.

"bapak nggak minta apa-apa dari kamu, cuma pengen kamu sukses, orang tua kan kerjanya cari uang , kamu sekolah yang pinter, sukur-sukur besok bisa buat bapak sama ibu naik haji"

saya sayang sama bapak.

0 cuapcuaps:

Posting Komentar