Selasa, 05 Februari 2013

the Last 'D'

Ternyata tidak terasa udah mau memasuki semester 2 dalam dunia kuliah ini. Many things happened in last hal year. Masih inget dulu , tanggal 6 bulan 7 tahun 2012, jam 7 malem nunggu pengumuman hasil SNMPTN. 
Pada hari itu yang mendominasi pikiran saya adalah saya tidak ingin membuat bapak dan ibu kecewa. Selama setahun sebelumnya kebutuhan saya sangat disupport. Rumah saya dahulu sangat tidak nyaman untuk belajar dan dengan kerja keras Bapak dan Ibu, pembangunan rumah baru untuk keluarga kami dipercepat. Salah satu alasannya yang terbesar adalah untuk membuat saya nyaman belajar.
Sebagai lazimnya anak yang akan menghaapi ujian memasuki perguruan tinggi, saya pun meminta untuk les, di bimbel maupun privat. Saya ingat masa-masa itu, sehari bisa sampai 4 kali les privat, dan itu setiap hari. Setelah saya renungkan, ternyata biaya yang dikeluarkan Bapak dan Ibu sangatlah besar untuk membiayai saya dalam waktu setahun.
Saya pun diterima di salah satu perguruan tinggi yang terbaik se-Indonesia. Jurusannya pun termasuk yang unggulan. Saya bangga, tentunya.
Setelah menjalani satu semester ini saya menyadari bahwa saya terlalu terlena dengan kemulusan hidup saya. Sombong sekali. Saya berusaha tapi meremehkan. Saya tersadar ketika satu persatu nilai akhir mata kuliah semester satu saya keluar. Dua buah C lalu disusul dengan adanya D. Sungguh, tamparan yang membuat saya melek. IP saya pun tidak sampai 3,00. Padahal, ekspektasi saya >3,5.
Pacar saya mendapat IP>3.5 . Sungguh saya salut dengan dia.
Perkataannya saat pertemuan kami tadi begitu membekas.
"Waktu UTS kemarin aku peringkat 2 dari bawah, sejak saat itu aku dendam, aku harus jadi lebih baik. Dendam yang positif"
Iya, aku sekarang juga dendam. Teman-temanku bisa dapet IP 4 kenapa aku enggak?

Perencanaan yang matang dan realisasi yang konsisten harus dimulai dari sekarang. Saya ingin bikin Bapak dan Ibu menangis lagi melihat saya menjadi mahasiswa cumlaude saat sarjana nanti. Saya nggak pengen uang dan tenaga yang dikeluarkan oleh Bapak dan Ibu menjadi sia-sia.

Menjadi seorang tukang cuci piring itu mudah namun apakah bisa beli rumah mewah dan mobil?
Menjadi sarjana elektro cumlaude iu susah namun liburan ke Perancis tiap bulan itu mudah.

Ayo Ayu semangat, that was the last D for this great opportunity for your success :)

1 cuapcuaps:

  1. semangat ya untuk mengejar status mahasiswa cumclaude nantinya :) Gak perlu terlalu kecewa dengan nilainya, yang penting kamu sudah berekspektasi tinggi meski gak sesuai harapan, semua itu bisa dijadikan evaluasi, selanjutnya, bekerja keras ya :)

    BalasHapus